Highlight Kegiatan KMKI Karlsruhe

Renungan November 2020


Yesus gunakan media Covid-19 dan mengubahnya jadi jalan penyembuhan

Dalam menyembuhkan orang buta, Yesus melakukan sesuatu yang agak tidak biasa: Ia meludah ke tanah, membuat tanah liat dengan air liurnya, dan mengolesi tanah liat itu di mata orang buta tersebut. Saat ini kita sedang melawan Covid-19, jenis virus corona yang menyebar dengan cepat, kita dididik bahwa salah satu media kontaminasi adalah tetesan manusia seperti air yang keluar dari mulut kita. Ketika air yang sudah terkontaminasi dengan virus bersentuhan dengan mulut, hidung dan mata, itu menjadi titik awal berjangkitnya si virus di tubuh kita.

Namun, hari ini, Yesus menggunakan media yang dipakai virus ini untuk menyebar dan mengubahnya menjadi jalan penyembuhan baik kebutaan fisik maupun spiritual. Memang, tindakan pembalikan semacam ini adalah pola favorit Yesus. Santo Yohanes Krisostomus, uskup Konstantinopel, dalam homilinya, menyebutkan bahwa tiga cara yang digunakan oleh iblis untuk menghancurkan umat manusia adalah sarana yang sama yang digunakan oleh Yesus untuk menyelamatkan umat manusia. Tiga cara iblis adalah pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat, wanita yaitu Hawa yang tidak taat, dan kematian Adam yang membawa serta semua keturunannya. Yesus kemudian mengubah tiga sarana ini menjadi sarana keselamatan-Nya: untuk pohon pengetahuan, ada pohon salib, untuk Hawa, ada Maria yang setia, dan untuk kematian Adam, ada kematian Yesus yang menyelamatkan kita semua. Iblis mengira dia bisa mengakali Tuhan, tetapi sesungguhnya, Tuhanlah yang memiliki kemenangan akhir.

Dalam Kejadian 2, ketika Tuhan menciptakan manusia, Dia bertindak seperti seorang seniman atau pematung. Dalam tradisi Yahudi kuno, Tuhan mengambil tanah, dan kemudian agar bisa dibentuk, Dia menggunakan ludah-Nya sendiri untuk membuat tanah liat. Tindakan Yesus dalam menyembuhkan orang buta membawa kita kembali ke kisah penciptaan ini. Yesus tidak hanya menyembuhkan, tetapi Dia menciptakan kembali manusia itu seturut citra-Nya sendiri. Bahkan sarana keburukan dan penyakit dapat diubah menjadi sarana keindahan dan keselamatan.

Virus Covid-19 telah menghancurkan banyak aspek kehidupan manusia. Virus ini menyebarkan ketakutan dan kepanikan. Virus ini memaksa pemerintah untuk mengambil tindakan drastis, termasuk “lockdown” kota-kota dan menghentikan kegiatan perekonomian. Virus ini memisahkan orang dari sahabat dan orang yang mereka kasihi. Orang beriman diwajibkan untuk menjauhi rumah Tuhan. Ini adalah waktu yang menyakitkan dan membingungkan bagi banyak dari kita. Bahkan beberapa dari kita akan menangis, “Eli, Eli, Lama sabacthani?”

Namun, kita tidak boleh lupa bahwa Yesus selalu dapat menggunakan sarana-sarana kematian dan kehancuran yang sama untuk menjadi sara keselamatan-Nya. Kita meminta Tuhan untuk membuka mata iman kita untuk melihat bagaimana Tuhan bekerja melalui masa krisis ini, dan saat mata kita terbuka, kita bisa melihat betapa banyaknya kebaikan ditengah-tengah kita.

Kita berterima kasih atas  berkat Tuhan yang menjelma sebagai berbagai praktisi medis kita yang mempertaruhkan nyawanya untuk merawat mereka yang sakit; untuk pejabat pemerintah kita yang bekerja tanpa kenal lelah untuk mencegah penyebaran virus; untuk para sukarelawan yang menyumbangkan sumber daya mereka sendiri untuk membantu memerangi penyakit ini; untuk para imam dan pelayan Gereja yang melayani kebutuhan rohani umat meskipun ada banyak keterbatasan. Doa saya juga tertuju bagi seorang imam Italia yang membuat pengorbanan terakhir saat dia meminta untuk tidak dirawat sehingga mesin pernapasan yang terbatas dapat digunakan oleh yang lebih muda dan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk bertahan hidup.

Pastor Valentinus Bayuhadi Ruseno OP

Sumber:
Learn more »

Renungan Oktober 2020



Menjadi Anak Kecil




Pesta St. Teresia dari Kanak-Kanak Yesus, Perawan dan Pujangga Gereja, Pelindung Misi 

`Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga` (Mat 18:3) 

(O.Carm); Ayb 1:6-22; Mzm 17:1-3.6-7 Luk 9:46-50 atau Yes 66:10-14 atau 1Kor 12:31 - 13:13; Mat 18:1-4
Yes 66:10-14 atau 1Kor 12:31 - 13:13; Mzm 131:1-3 Mat 18:1-4 

---o---

Apakah Anda ingin masuk surga? Semua orang pasti mau masuk surga, karena pada dasarnya manusia menginginkan kebahagiaan. Tetapi persoalannya tidak setiap orang mau menempuh jalan hidup yang benar, yang dapat membawa ke surga. Terlebih lagi Yesus mengatakan bahwa `sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya` (Mat 7:14).

Supaya kita dapat masuk surga, kita harus bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini. Itu tidak lain adalah merendahkan diri, menjadi rendah hati, tetap menjadi kecil di hadapan Tuhan sebagaimana dihayati oleh St. Theresia Lisieux yang kita rayakan hari ini. Dan lagi untuk memasuki kerajaan surga, kita harus menyadari ketidakmampuan diri kita dan ketergantungan kita yang mutlak kepada Tuhan.

Santa Theresia Lisieux mengatakan `Yesus, tolong aku menyederhanakan hidupku dengan belajar apa yang Kau inginkan dariku.` Mari kita mau belajar untuk menjadi kecil dan sederhana. 


(Rm. Valentinus Maria, CSE) 

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com

Learn more »

Renungan Bulan November 2019




Baca: Wahyu 6:1-17

Mereka berseru dengan suara nyaring, “Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang tinggal di bumi?” (Wahyu 6:10)

Bacaan Alkitab Setahun:
2 Korintus 9-13

Kita hidup di zaman akhir. Kejahatan merajalela, seolah kebenaran dikalahkan oleh kejahatan. Anak-anak Tuhan seolah tak berdaya terhadap penganiayaan dunia ini. Penderitaan umat Tuhan berlarut-larut. Orang-orang yang membenci Kristus bisa melenggang tanpa hukuman. Benarkah Tuhan diam saja?

Dalam Wahyu 6 kita melihat bagaimana keenam meterai dibuka satu per satu oleh Anak Domba. Banyak hal dalam teks ini yang tidak bisa kita pahami secara rinci mengingat ciri kitab Wahyu yang penuh gambaran simbolis. Namun berita utamanya dapat kita pahami. Pembukaan setiap meterai diikuti dengan penghukuman sebagai wujud murka Allah. Murka Allah bukanlah pelampiasan emosi atau pembalasan dendam yang sewenang-wenang, melainkan bukti keadilan dan kekudusan-Nya. Keempat penunggang kuda dengan ciri-ciri yang berbeda menunjuk pada bentuk-bentuk hukuman yang ditimpakan ke atas bumi. Doa para martir ini menyadarkan kita bahwa pembalasan Allah yang adil akan terwujud suatu waktu nanti. Berapa lama lagi? Kita tidak tahu, tetapi Allah pasti bertindak.

Kita diingatkan untuk percaya bahwa penghukuman Allah yang adil akan ditimpakan kepada mereka yang membenci Kristus dan yang menganiaya umat-Nya. Sering kita merasa seolah-olah Allah tidak lagi memedulikan penderitaan umat-Nya sehingga kejahatan mengalahkan kebenaran. Namun firman ini memberikan kepastian bagi kita untuk tetap meyakini bahwa Allah itu setia dan adil. Yang diminta dari kita hanyalah kesetiaan dan kesabaran dalam menantikan keadilan Allah.
Learn more »

Sportschießen KMKI Karlsruhe



          Pada hari Sabtu tanggal 28 September 2019 KMKI mengadakan acara Sportschiessen.
Kegiatan tersebut berupa sebuah olahraga menggunakan senapan. Mau tau keseruannya yang lebih
lanjut? Mari kita simak liputan berikut ini.

          Lokasi acara diadakan pada Polizeisportsverein, dengan jumlah peserta sebanyak 17 orang.
Pada saat acara dimulai, kami peserta acara bertemu dengan 4 orang instruktur. Para instruktur
memperkenalkan kepada kami tentang Sportschiessen dan instruksi keselamatan. Apa sih
Sportschiessen itu? Seperti namanya, Sportschiessen adalah olahraga menembak. Senapan yang
kami gunakan pada saat acara berlangsung berupa “Handgun” dengan peluru besi ringan, atau
projektil yang kita sebut sebagai “Diabolo”. Dengan menggunakan satu lengan, peserta akan
menembak target, yang masing-masing bagian sasaran ada poin yang berbeda-beda, seperti pada
umumnya bagian tertengah memiliki poin tertinggi.

          Peserta dibagi kedalam 3 kelompok, masing-masing bertukar giliran menggunakan senapan.
Teknik menembak yang diajarkan oleh instruktur sederhana, namun sulit sekali dilakukan, alhasil
untuk mengenai sasaran saja ternyata sangat sulit. Jadi, tidak seperti yang kita lihat di film-film
Holywood ya guys, menembak ternyata tidak semudah yang kita bayangkan.

          Selain merupakan sebuah olahraga, ternyata Sportschiessen juga bisa menjadi sebagai
sarana terapi lho. Untuk kalian yang sedang stress dan ingin melepas penat, Sportschiessen inilah
yang bisa kalian andalkan untuk melampiaskan segala emosi kalian. Jadi, tunggu apa lagi teman-
teman, jika kalian ingin pandai dalam menembak atau sedang mengalami stress, langsung saja ikut
Sportschiessen. Bagi kalian yang penasaran dengan keseruan KMKI Karlsruhe, tunggu acara menarik
selanjutnya!


Learn more »

Renungan Bulan Agustus 2019


Hati Nurani sebagai Alarm

Manusia dianugerahi Tuhan hati nurani. Jika kita akan melakukan dosa, hati nurani akan mengingatkan. Seolah-olah ia berkata, "Jangan lakukan itu!" Akan tetapi kalau peringatan hati nurani ini selalu kita tepis dan kita tetap melakukan dosa, maka lama kelamaan suara hati nurani ini akan semakin tidak terdengar. Hati-hati, itulah jerat dosa!

Kesempatan Daud untuk menyingkirkan Saul yang ingin membunuhnya, tanpa disangka-sangka terbuka. Teman-teman Daud mendorongnya untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Bukankah Daud berhak membela dirinya dengan menyingkirkan orang yang mengancamnya? Apalagi Tuhan pun sudah mempersilakan Daud untuk berbuat sesuatu yang dipandang baik olehnya. Tetapi Daud tidak menggunakan kesempatan itu. Mengapa? Karena Daud mendengarkan hati nuraninya, maka ia memilih tidak membunuh Saul. Ia merasa tidak berhak menghukum Saul, karena Saul adalah raja yang diurapi Tuhan. Hanya Tuhan yang berhak menghukumnya. Daud tidak berhak menjamahnya.

Apa yang dipandang baik oleh Daud adalah segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi semua orang. Akhirnya Saul pun mengakui bahwa dirinya salah dan Daud benar. Saul juga meminta Daud agar kelak setelah berkuasa tidak membalaskan perbuatan jahatnya dengan membinasakan keturunannya. Mari bersyukur kepada Tuhan untuk hati nurani yang Tuhan berikan sebagai alarm sebelum kita melangkahkan kaki melakukan perbuatan dosa. Maka perlengkapi nurani kita dengan kebenaran firman Tuhan setiap pagi dalam saat teduh, agar ia tetap menyuarakan peringatan kebenaran dari Tuhan
Learn more »

Renungan Bulan Juli 2019


Kitab Suci dan Konstitusi


Pria cerdas-peserta termuda dalam pertemuan penting di bulan September 1787 yang amat menentukan sejarah Amerika Serikat itu-bernama James Madison. Ia mengerjakan banyak hal, mulai dari menggagas sampai dengan menyusun naskah. Selama lebih dari 100 hari ia merenung, membuat catatan, menulis, dan berbicara lebih dari 200 kali untuk menjelaskan prinsip dan pandangannya-yang kelak menjadi konstitusi negara Paman Sam.

Pria bernama Musa menempati peran istimewa dalam sejarah umat Allah. Israel yang dipimpin keluar dari Mesir belum paham apa artinya menjadi umat Tuhan. Tugas utama Musa dalam perjalanan di padang gurun yang penuh tantangan itu ialah sebagai peletak-dasar bagi hukum tertulis-yang kelak menjadi Taurat, hukum tentang bagaimana umat Allah harus hidup di hadapan-Nya. Pendakian naik turun Sinai dan pengasingannya 40 hari di puncak gunung membuktikan betapa seriusnya peran tersebut ia jalankan (ay. 18).

Pernahkah Anda menyadari betapa beruntungnya kita yang kini menggenggam Alkitab dalam bentuknya yang utuh sempurna? Dengannya kita punya landasan dan rujukan bagi hidup keimanan. Serentak sadarilah, kehadirannya sungguh berutang pada banyak penulis yang dengan serius melaksanakan tugas yang diembannya dari Tuhan. Semoga tatkala mengenang jasa mereka, kita lebih menghargai Alkitab-yakni dengan membaca, mempelajari, merenungkan, dan mematuhi pesannya.
Learn more »

Renungan Bulan Juni 2019




Tato Sang Yakuza


Shigeharu Shirai (72 tahun), seorang Jepang, berusaha menjalani hidup yang biasa di Thailand. Ia bahkan menikah dengan perempuan setempat. Kemudian pada awal Januari 2018, seseorang memotret tato yang menghiasi tubuhnya seperti baju, mengunggahnya ke media sosial, lalu menjadi viral. Melalui foto tato viral itu, penyamarannya terungkap. Ternyata ia adalah seorang bos Yakuza (mafia Jepang), yang telah buron selama 14 tahun karena terlibat tindakan kriminal. Kemudian ia pun ditangkap kepolisian Thailand dan dipulangkan ke Jepang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Setelah berzinah dengan Batsyeba, ada saatnya ketika Daud berusaha menutupi dosanya. Ia meminta Uria kembali dari medan perang untuk tinggal bersama istrinya sehingga kehamilan Batsyeba akan terkesan wajar. Ketika Uria tidak menjalani skenario Daud, ia pun dibunuh dengan siasat yang keji. Lalu, nabi Natan datang dan memperingatkannya. Akhirnya, Daud mengakui kesalahannya (2Sam. 12:13).

Sekalipun untuk beberapa saat Daud sepertinya berhasil menutupi dosanya, ia mengungkapkan bahwa saat itu ia sangat menderita, termasuk secara fisik (ay. 3-4). Setelah mengakui dosanya, ia mendapatkan pengampunan, walau tentu saja masih harus menanggung akibatnya. Namun, ia sudah berbahagia (ay. 1, 2).

Sepandai-pandainya orang menyimpan bangkai, baunya pasti tercium juga, kata sebuah pepatah. Karenanya, jika kita sadar telah berbuat dosa atau kesalahan, hal terbaik untuk dilakukan adalah mengaku salah dan bertobat.
Learn more »

Panitia Kerja KMKI Karlsruhe Periode 2019/2020



Panitia Kerja KMKI Karlsruhe  Periode 2019/2020

Atas: Samuel, Andreano, Elisa, Valdy, Kay, Putri, Edward
Bawah: Agustin, Ryan, Kevin, Aylmer, George

Koordinator


Aylmer Sulaiman
Nama mahasiswa Wirtschaftsingenieurwesen yang satu ini memang sudah tidak asing lagi di Karlsruhe. Selain pernah menjabat sebagai Sie Pendidikan dan Publikasi, Aylmer pun pernah meorganisir event-event besar mahasiswa Indonesia di Karlsruhe. Kali ini pecinta sepak bola dan gym ini kembali menjabat di Panitia Kerja KMKI Karlsruhe sebagai Koordinator. Selamat bertugas Aylmer!


Patricia Putriningsih Pesahnia Djami
Mungkin anak anak baru lumayan asing dengan muka ini padahal perempuan ini yang bernama Putri sangat aktif loh di KMKI Karlsruhe. Sekarang dia menjadi ketua KMKI Karlsruhe untuk 1 periode ke depan. Putri ini sudah lama menjadi keluarga KMKI Karlsruhe, oleh karena itu sudah tidak diragukan lagi kedekatannya dengan orang2 KMKI Karlsruhe. Dia juga sebentar lagi berkeluarga lohh, mari teman2 kita doakan kelangsungan pernikahannya dan juga tentunya kepengurusannya kali ini. Semangat  mengurus KMKI Karlsruhe, Putri!


Sekretaris


George Sebastian Tay
Teman kita yang satu ini namanya George Sebastian. Pribadi George yang kita kenal adalah seseorang yang super rajin, pinter banget dan eager to learn, terutama dalam beroganisasi. Gimana nggak..,setelah dia menyelesaikan tugasnya sebagai Bedahara kepengurusan kmki Karlsruhe tahun lalu, kini dia mengambil jabatan sebagai Bendahara di KMKI MWD untuk tahun 2019-2020. Keren ya kiprahnya?!
Walaupun demikian George tetap setia mengurus rukun Karlsruhe dan mengambil peran sebagai Sekretaris KMKI untuk masa jabatan satu tahun kedepan. Hal kembali dia lakukan karna ketertarikannya untuk belajar banyak hal dalam beroganisasi. Kita doakan semoga George mendapat banyak ilmu bermanfaat dan dapat bekerja dengan baik dalam mengemban tanggung jawab dari setiap jabatan yang dia miliki saat ini. Semangat dan selamat bekerja ya George!


Bendahara


Mikha Fidelia Yusanda
Mikha Fidelia Yusanda atau biasa dipanggil Kay merupakan sosok yg sudah tidak asing lgi di masyarakat KMKI KA. Setelah lama tidak menjabat sebagai PK KMKI KA kali ini Kay memutuskan untuk comeback sebagai bendahara. Dengan pengalaman dan pengetahuan nya yg ditempa slama berkuliah W.ing di KIT sudah tidak diragukan lagi kalau di tangan Kay keuangan KMKI KA akan lancar dan aman. Selamat menjalankan tugas jadi bendahara KMKI Kay!



Seksi Liturgi


Laurentius Valdy
Lelaki bernama valdy ini sudah tidak asing lagi di Karlsruhe. Postur tubuh yg tinggi serta sifatnya yang ramah terhadap semua orang sangat sulit dilewatkan. Valdy juga orang yang sangat mudah untuk berteman dengan siapa saja, tapi agak sulit untuk melangkah lebih jauh ?. Dalam hal berorganisasi Valdy juga punya pengalaman yang banyak dan track record yg baik. Kali ini Valdy akan mencoba peruntungan di bidang rohani untuk memperbaiki kesehatan hati nya dan juga membimbing teman – teman di Karlsruhe ke jalan yang benar.



Seksi Akademis 


Kevin Aditya Basri
Cowok keren yang satu ini sudah tidak asing lagi di mata dan telinga Rukun Karlsruhe dan sekitarnya. Dialah Kevin Aditya Basri. Setelah lebih kurang setahun menjabat sebagai Koordinator KMKI Karlsruhe periode 2018/2019, Basri kembali terpilih untuk mengemban tugas sebagai Seksi Pendidikan, berdampingan dengan Samuel. Selain mahir dalam bidang masak-memasak, Sang Masterstudent jurusan Teknik Kimia ini juga memiliki ide-ide kreatif, yang pastinya akan dapat mewujudkan kegiatan-kegiatan KMKI Karlsruhe yang super unik, asyik dan tentunya mendidik. Selamat berkarya dalam kasih Tuhan bagi seksi pendidikan kita.


Samuel Davin Santosa
Wajah baru kali ini adalah salah satu Alumnus CC'16 dan berasal dari Studienkolleg Kassel. Sempat membantu di KMKI Hessen, calon Maschinenbauer KIT ini memulai debut perdananya sebagai seksi akademis untuk KMKI Karlsruhe kepengurusan tahun 2019/2020 bersama dengan partnernya, Kevin Aditya Basri. Mari kita tunggu acara-acara yang menarik dan tentunya bermanfaat oleh kolaborasi Samuel x Basri! Selamat berkarya, Sam!





Seksi Publikasi

Agustin
Lelaki kece yang murah senyum bernama Agustin ini sudah dari sejak pertama kali datang ke Karlsruhe terlibat dan aktiv didalam KMKI:
Tak heran, setelah memutuskan akan berkuliah Wirtschaftsingineuerwesen di KIT, ia juga menjadi warga KMKI KA dan sekaligus langsung menjadi Seksi Edukasi bersama partnernya Valdy.
Namun kini periode baru sudah datang, dan Agustin mengemban jabatan baru yakni Seksi Pubdok bersama partner partner barunya yaitu Elisa dan Edward.
Mari kita doakan Agustin sukses dalam hal kuliahnya dan juga dengan kontribusinya di KMKI


Edward Sugiharto Kusumowidagdo
Edward Sugiharto, alumnus Kolese Loyola. Setelah menghilang dalam persembunyian nya, lelaki  yang kita kenal dengan Edward ini siap melayani sebagai sie. Publikasi lho guys! Dengan ilmu pokok kimia murni yang telah diemban selama 6 semester sekarang ini, tidak disangka dibalik persembunyiannya Edward memiliki segudang bakat. Mulai dari fotografi, hingga tenis meja. So, tunggu apa lagi gengs, mari kita berikan dukungan yang terbaik untuk Edward!



Elisa Surjoseputro
Elisa is a beautiful, charming young lady (and also a big fan of Gudetama;) ) 
She has a great sense of taste, and an incredible cook. Her hands are simply magical for being able to prepare and serve so many tasty dishes.
She's also the person you should consult to when planning a food tour, because she just knows it all ;)
Her ability to plan and organize is something priceless. She knows how to estimate the timings very well and knows what to expect out of her plan, but still  able to flex things out, when it doesn't go as planned.
Also She's a great writer. Her blog is as interesting as her personality (see: https://elichewing.wordpress.com/). 
With all her skills, We are sure that she will thrive and do great as our Blog-admin.




©KMKIKA 2019
Learn more »

Renungan Bulan Mei 2019


Pemberian Terakhir

Saya tak pernah lupa dengan teladan yang diberikan oleh Franky, seorang pemimpin kelompok sel, ketika kami masih muda. Dalam kondisi uang yang cukup hanya untuk sekali makan, seorang pemuda mengeluh karena uangnya habis. "Tak ada lagi uang buat makan malam, Kak!" ujar pemuda itu. Tanpa banyak berpikir, Franky lalu mengajaknya ke warung tenda, lalu makan berdua dengan lauk sederhana. "Yang penting malam ini kamu makan, besok kita pikirkan solusinya, " ucap Franky.
Kitab Suci mencatat pergumulan yang dialami seorang janda di Sarfat. Dalam kondisi sangat terbatas, dimana tepung dan minyak di rumahnya hanya cukup untuk sekali makan, Elia meminta roti. Janda tersebut bisa beralasan, "Minta saja orang lain, nanti kami tidak bisa makan dengan kenyang kalau sebagian diberikan kepada Anda." Namun, janda tersebut lebih memercayai perkataan Elia daripada menuruti pertimbangan logikanya. Hasilnya, ia dan anaknya bukan hanya bisa makan kenyang satu kali, melainkan terpelihara selama beberapa waktu. Tepat seperti perkataan Elia, sang janda itu mengalami mukjizat: tepung dan minyak yang tak habis-habis!
Terkadang Tuhan izinkan umat-Nya mengalami kondisi dan situasi seperti janda di Sarfat itu. Dalam kondisi terbatas, bahkan kekurangan, orang cenderung "cari aman" demi kebutuhannya terpenuhi. Namun di hadapan Tuhan, ketika ia melihat ada kerelaan untuk menaati firman-Nya dan mendahulukan kepentingan orang lain, maka Ia takkan segan untuk memberkati kehidupan orang tersebut dengan limpahnya.
Learn more »

Hoepfner BrauereiTour


Para Peserta Ekskursi

      Apabila ada orang asing yang bertanya tentang sesuatu yang terkenal dari Jerman, apa yang muncul dalam pikiran kalian? Biasanya orang akan menjawab seputar klub sepak bola, merk-merk mobil bergengsi, sifat disiplin masyarakatnya, atau mungkin sejarah kelamnya. Tetapi bagi kita yang berada disini dengan tujuan studi, mungkin akan menjawab lebih tentang kuliahnya yang menantang, bahasanya yang sulit dipelajari, makanannya yang terasa hambar, dan lain-lain. Untungnya, Jerman juga terkenal akan kenikmatan bir dan harganya yang relatif murah. Jadi, bagi yang sedang stress belajar, bisa mencoba sedikit bersenang-senang dengan meneguk bir asli Jerman. Asyik bukan?

      Nah, kebetulan sekali di Karlsruhe ada sebuah pabrik pengolahan bir atau Privatbrauerei yang berlokasi di Haid-und-Neu-Straße 18, dan kali ini KMKI Karlsruhe mengadakan tour ke Privatbrauerei Höpfner Karlsruhe untuk melihat sekaligus belajar mengenai bahan-bahan alami, proses-proses serta mesin-mesin yang digunakan untuk membuat bir tersebut. 

      Kurang lebih pukul 14.00 kami memulai tour di sebuah pabrik yang menyerupai kastil tersebut. Disana, kami bersama dengan para pengunjung lainnya dipandu oleh seorang tour guide. Sesampainya di ruangan pertama, kami disuguhkan beragam jenis Malz atau biji-biji gandum yang sudah dikeringkan, mulai dari Münchener, Weizenmalz, Gerstenmalz, Caramel-Malz dan juga Farbmalz. Perbedaan jenis Malz tersebut terletak pada perbedaan suhu saat pengeringan yang nantinya berpengaruh pada manis/pahitnya suatu bir. Selain dari Malz, ada juga Hopfen yang menjadi kunci dari aroma bir. Selanjutnya kami juga dijelaskan secara garis besar bagaimana dari biji-bijian utuh hingga akhirnya menjadi minuman beralkohol.

Kastil Hoepfner
Beragam Jenis Malz
      Setelah itu kami dipandu ke sebuah ruangan yang berisi bejana-bejana perunggu yang besar. Bejana-bejana tersebut digunakan untuk proses brewing, dimana Malz dicampur dengan air dan dipanaskan dengan suhu dan tekanan tertentu. Hidrogen sulfida yang dihasilkan dari proses tersebut akan dibuang dengan cara mereaksikannya dengan perunggu dari bejana. Kami juga dilarang untuk menyentuh bejana-bejana tersebut, karena keringat yang dihasilkan dari tangan dapat merusak lapisan perunggu.

      Kemudian kami berjalan menuju ruang penyaringan yang digunakan untuk memisahkan bir dari ampas Malz . Sayangnya, ruang tersebut diberi sekat kaca sehingga kami hanya dapat melihat dari jauh bak-bak penyaringan tersebut. Kami juga dipersilahkan untuk melihat mesin-mesin yang digunakan untuk mendinginkan bir sebagai hasil akhir dari proses pengolahan. Tidak semua ruangan yang kami kunjungi tersebut luas, sehingga kadang-kadang kami masuk bergantian atau berdesak-desakan dengan pengunjung lain. Untungnya, tour guide pabrik tersebut cukup baik dan sabar menjelaskan proses-proses dan mesin-mesin pembuatan bir, serta memberikan arahan kepada kami.

Ruang Bejana-Bejana Perunggu

Ruang Penyaringan Bir

      Setelah puas dan lelah menjelajahi isi pabrik, kami dipersilahkan untuk mencoba (atau lebih tepatnya membeli) produk bir dari Höpfner sambil menikmati kudapan Brezel dan quatschen. Kami pun juga mendapatkan gelas bir Hoepfner sebagai souvenir.   

      Terima kasih untuk seksi akademis yang sudah mengadakan acara ini. Sampai bertemu di lain waktu. Prost!

Learn more »

Weihnachtsmarkt in der Ravennaschlucht 2018

Weihnachtsmarkt in der Ravennaschlucht

Jika suhu sudah mulai turun derastis dan hujan berubah menjadi salju, jika hijaunya jalanan hanyalah dihiasi oleh dedaunan pohon cemara dan lampu-lampu berkerlap-kerlip menghiasi pusat kota, itulah pertanda bulan Desember sudah tiba, bulan disaat Yesus lahir dan menjadi perayaan Natal bersama untuk para umat Kristiani. Tentunya untuk menyambut peristiwa tersebut banyak sekali hal yang bersangkutan dengan Natal, salah satu yang paling terkenal di Eropa adalah Weihnachtsmarkt! KMKI Karlsruhe dengan beberapa pelajar dari Mannheim pada kesempatan kali ini berkunjung ke Weihnachtsmarkt Ravennaschlucht di daerah Freiburg.

Sebelum ke tujuan utama, kami menyempatkan diri menelusuri kota dan Weihnachtsmarkt Freiburg terlebih dahulu dan mengakhirinya dengan mengisi perut di Restoran Mexico Yepa Yepa.
Tacos Pollo Ranchero
Nikolaus


Walau perjalanan ke Weihnachtsmarkt Ravennaschlucht cukup jauh, ternyata apa yang kami tunggu-tunggu sungguh tidak mengecewakan. Apa yang sebelumnya hanya terlihat di Google ternyata benar-benar nyata didepan mata kami. Keindahan Ravennabrücke yang sangat tinggi dipenuhi dengan Holzhütte dibawahnya membuat kami tak heran betapa ramainya Weihnachtsmarkt ini.


Waktu itu suhu sangat dingin hingga membuat seluruh tubuh menggigil gemetaran, kaki pun menjadi mati rasa. Tapi semua perasaan dingin itu hilang dengan kehangatan kebersamaan kami disana. Tidak lupa juga dengan bantuan Kokos Linsen Suppe dan bara perapian ditengah-tengah kami. Tentunya minuman khas sana, Nikolaus, juga membantu menaikkan suhu tubuh kami.

Setelah cukup puas berkeliling Weihnachtsmarkt Ravennaschlucht, akhirnya kami pun pulang ke Karlsruhe dan berpisah dengan teman-teman dari Mannheim. Sampai ketemu tahun depan lagi! Frohe Weihnachten :)

📷 Ryan Reinaldo

Learn more »

Renungan Februari 2019






Tidak banyak yang kita tahu tentang Demas. Paulus menyebutnya sebagai teman sekerjanya dalam pemberitaan Injil (Kol. 4:14, Flm. 1:24). Namun pada satu titik, Demas memutuskan untuk meninggalkan pelayanannya dan “mencintai dunia ini”. Paulus tidak menjelaskan apa penyebabnya. Ia hanya menuliskan bahwa Demas telah meninggalkan Rasul Paulus dan timnya, bukan karena ia hendak melayani di tempat lain. Namun ia berpaling karena memilih kehidupan duniawi. 

Menjelang akhir hidupnya, Paulus menghadapi kehidupan yang keras. Kesehatannya memburuk. Beberapa rekan pelayanannya meninggalkannya karena mereka harus mengurusi jemaat-jemaat lain. Dalam kondisi seperti itulah Demas pergi. Namun semangat Paulus memberitakan Injil tetap berkobar. Beragam aniaya serta penjara tidak dapat menghentikannya. 2 Timotius 4 ini merupakan penutup suratnya kepada Timotius, anak rohaninya. Ia mengharapkan kedatangan Timotius dengan membawa Markus, serta beberapa perlengkapan lainnya (ay. 11, 13). Sejarah gereja mencatat bahwa Rasul Paulus mengikut Tuhan dengan setia hingga akhir hidupnya, ketika penguasa Roma memenggal kepalanya. 

Mengikut Tuhan bukanlah perkara yang mudah. Ini bukan hal yang cukup dilakukan satu kali, lalu selesai. Ini adalah perkara setiap saat, setiap hari, sepanjang hidup kita, dengan beragam tantangan dan godaan. Karena itulah Yesus memperingatkan agar setiap orang yang mengikut Dia harus siap “menyangkal diri dan memikul salib (Mat. 16:24). Kiranya kita setia mengikut Dia sampai akhir.
Learn more »

Renungan November 2018




ORANG MISKIN


Hukum Taurat melindungi orang miskin dengan ketetapan-ketetapan (Kel. 23:11). Tuhan sering menampilkan diri-Nya sebagai pembela orang miskin. Yesus pun banyak memberikan perhatian kepada orang miskin. Para murid di gereja mula-mula juga memberikan perhatian khusus pada orang miskin. Cara hidup mereka adalah tindakan meniadakan kemiskinan dengan kepemilikan bersama. Mereka berpendapat bahwa mengabaikan orang miskin dalam jemaat berarti melalaikan firman Allah. Paulus dalam perjalanan misinya berkali-kali meminta jemaat-jemaatnya mendukung pengumpulan dana bagi mereka yang miskin, khususnya jemaat di Yerusalem. Jelas bahwa Alkitab mengajarkan keramahtamahan dan perhatian kepada orang miskin.

Kristus berkata, “Orang miskin selalu ada padamu.” Ia ada dalam gereja dan masyarakat kita. Apakah permasalahan mereka adalah permasalahan kita juga? Kenyataannya tidak selalu demikian. Kadang-kadang kita justru terjebak memberikan perhatian kepada mereka yang kaya dengan harapan memperoleh keuntungan pribadi, seperti kehormatan dan gengsi. Hal yang kontras pula, banyak gereja megah di antara orang-orang miskin. Tak mengherankan jika ada seruan agar gereja berhenti membangun gedung-gedung yang megah di tengah-tengah lingkungan yang miskin.

Membicarakan firman Allah tentang orang miskin belumlah cukup. Ia harus nyata dalam tindakan kita. Dengan demikian firman Allah akan semakin tersebar dan jumlah orang percaya akan semakin bertambah.
Learn more »

Renungan Bulan Oktober 2018

Image result for motivational background


KESEMPATAN DAN RISIKO


Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai (Pengkhotbah 11:4)


Seorang perempuan tua bekerja mencari kayu bakar. Ia tidak hanya menafkahi dirinya, tetapi juga cucu dan cicitnya. Penghasilannya tak seberapa, tetapi ia hidup dengan semangat. Ia pun aktif bergereja. Ia tak khawatir acara gereja menyita waktu yang bisa ia pakai untuk mencari nafkah atau keuangannya semakin menipis karena terlalu sering memberi persembahan. “Tuhan selalu mencukupkan kebutuhan saya!” ujarnya.

Secara nalar, rasanya sulit bagi perempuan itu untuk menemukan sukacita dalam hidup. Namun, dalam usia yang semakin tua, fisik yang semakin lemah, tanggung jawab yang berat, kondisi ekonomi yang sulit, ia masih bisa meluangkan waktu untuk Tuhan. Sebuah pengakuannya yang cukup menggelitik, “Apakah saya harus menunggu kaya? Saya lakukan apa yang saya bisa. Kalau tidak begitu, sampai mati saya tidak akan pernah melakukan apa-apa!”

Ketika kita memercayakan hidup pada pemeliharaan Tuhan, kesulitan hidup tidak bakal menjadi hambatan. Optimisme dan rasa syukur membuat kita dipenuhi sukacita dan semangat hidup. Salomo menuliskan bahwa siapa yang senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai (ay. 4). Kita harus berani mengambil kesempatan. Orang harus berani mengambil risiko jika ingin berhasil. Menunggu kondisi menjadi baik, yakni saat kita merasa hidup kita berjalan aman, nyaman, dan mapan tanpa gangguan, kita akan kehilangan kesempatan untuk melakukan banyak hal bagi kemuliaan Tuhan.

sumber: renunganharian.net
Learn more »

Renungan Bulan Agustus 2018




KEKANAK-KANAKAN


Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan bahwa kamu manusia duniawi dan hidup secara manusiawi? (1 Korintus 3:3)


Kita dapat mengenal kedewasaan seseorang dari cara orang itu saat bereaksi atau berespons pada sebuah peristiwa yang dilihatnya. Kedewasaan seseorang tentulah tidak mutlak ditentukan dari berapa usianya atau fisiknya, tetapi lebih kepada sikap maupun tutur katanya. Dari tindakannya itu saja kita dapat menilai apakah seseorang benar-benar dewasa atau dewasa namun sesungguhnya ia masih kekanak-kanakan.

Dengan tegas Rasul Paulus menyebut bahwa jemaat Korintus adalah manusia duniawi karena mereka masih hidup dalam kedagingan. Atau dengan bahasa yang sedikit merendahkan, mereka disebut Rasul Paulus sebagai kekanak-kanakan. Pernyataan Rasul Paulus bukan tanpa dasar. Sebagai jemaat yang sesungguhnya tahu kebenaran, tetapi mereka masih menunjukkan sikap iri hati dan perselisihan. Mereka hidup dalam pengelompokan-pengelompokan dan merasa diri lebih unggul dari yang lain. Bukankah sikap-sikap demikian menunjukkan bahwa mereka hanyalah dewasa secara fisik namun kekanak-kanakan dalam cara berperilaku?

Teguran Rasul Paulus sesungguhnya mengingatkan kita bahwa semakin bertumbuhnya kedewasaan rohani kita dalam mengenal Kristus, sesungguhnya perilaku kekanak-kanakan seperti iri hati dan perselisihan makin terkikis dari hidup kita. Kiranya kedewasaan diri kita bertumbuh seiring dengan sikap-sikap untuk saling mendukung, bukan saling iri hati. Saling membangun, bukan saling menjatuhkan. Supaya dengan demikian bangunan tubuh Kristus berdiri semakin kuat karena setiap orang kristiani hidup dalam kedewasaannya.
Learn more »

Renungan Bulan Juni 2018



Baca: 1 Samuel 19:1-7

Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang. (Amsal 13:20)



Ada kalajengking hendak menyeberangi sungai, tetapi tidak tahu caranya. Muncullah kura-kura, mengajak kalajengking naik ke atas tempurungnya. Kalajengking ragu. “Bagaimana kalau kamu menenggelamkan aku?” Kura-kura menjawab, “Kamu ‘kan ada di atasku, kalau aku menenggelamkan kamu, aku juga akan tenggelam.” Kalajengking pun ikut. Belum lama di air, tiba-tiba kalajengking menyengat kura-kura.
Kura-kura, yang kesakitan dan menyesal bertanya, “Mengapa kau menyengatku?” Kalajengking menjawab bahwa ia tidak bermaksud jahat, tetapi ia secara naluriah selalu menyengat makhluk lain.

Kisah persahabatan yang sangat indah dan terkenal dalam Alkitab adalah kisah Daud dan Yonatan. Saul, ayah Yonatan berkali-kali ingin membunuh Daud. Karena Yonatan mengasihi Daud, ia berusaha mencegahnya. Yonatan, misalnya, berusaha membujuk ayahnya dengan mengingatkan akan jasa-jasa Daud. Karena bujukan itu, Saul sempat bersumpah, “Demi TUHAN yang hidup, ia tidak akan dibunuh,” (ay. 6) sehingga Daud bisa kembali bekerja.

Tuhan menginginkan kita menjadi terang dan berkat bagi orang lain. Namun, kita juga perlu memiliki teman-teman yang mendukung kita secara mental. Orang-orang yang memiliki pemikiran positif dan mendorong kita untuk sama-sama bertumbuh. Bukan berarti kita menutup diri, tetapi kita harus mengerti batasan: bahwa kita tidak bisa terus bergaul dengan orang yang berkarakter buruk atau orang yang berniat jahat pada kita.
Untuk itu, penting bagi kita memiliki teman-teman yang saling membangun. 
Learn more »

Easter Party


Romansa Angga dan George dalam game


Hari pertama di bulan April kerap dikaitkan dengan istilah April Mop, tapi berbeda dengan tahun 2018 ini karena KMKI Karlsruhe mengadakan acara bersama untuk merayakan hari raya Paskah yang jatuh pada tanggal yang sama.
Eiits, tunggu dulu. Paskahan kali ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kini kami mengadakan acara kumpul bersama yang tidak hanya diramaikan oleh anggota rukun Karlsruhe, tapi juga rukun MWD lho!
Theo dan Basri mengendalikan api grillen.
Mulai sekitar 30 menit setelah makan siang, kami memperkenalkan diri terlebih dahulu karena tak hanya ada yang datang dari luar Karlsruhe, tapi juga banyak wajah baru yang baru memulai Studienkollegnya. Sebenarnya kami sudah merencanakan untuk melakukan Wanderung ke daerah Langsteinbach (Beberapa dari kami bahkan sudah melakukan observasi kesana 2 kali), tapi karena cuaca yang kurang bersahabat kamipun memilih untuk bermain bersama di KHG.
Diawali dari memindahkan karet dengan sedotan dimulut, hingga 'Langkah Setan' yang dimana beberapa peserta dari grup yang sudah ditentukan diikatkan kakinya dengan tali dan salah satu dari mereka ditutup matanya. Ada juga permainan 'Who said that?' yang menjadi selingan. Disini ada beberapa orang yang langsung sadar bahwa itu adalah perkataan mereka, ada juga yang tidak menyangka bahwa mereka pernah menulis demikian.
Setelah itu ada juga tebak pepatah dengan menggunakan gaya yang dimana beberapa dari kami menunjukan ekspresinya dengan penuh semangat. Lalu permainan yang brutal pun dimulai. Ya!! Disini masing-masing kelompok ditugaskan untuk mempertahankan balon mereka yang menjadi 'nyawa' mereka di permainan ini. Barang siapa yang berhasil meletuskan balon lawan terlebih dahulu maka merekalah pemenangnya. Mulai dari aksi dorong-dorongan hingga suit pun terjadi.

Setelah capek bermain dengan rusuh, kamipun bermain Giant Bierpong yang dikombinasikan dengan Flunkyball. Disini terlihat yah, bahwa perempuan lebih memiliki kontrol bola yang lebih baik dibandingkan lelaki, hahaha.

Sesudah lelah bermain dari siang, perut kami yang sudah kelaparan pun meminta untuk diisi kembali. Kemudian kami grillen daging yang sudah disiapkan oleh Anderano, Livia, Kevin, George, Ryan dan Wahyu pada hari sebelumnya di HEK. Terima kasih kepada mereka yang berkontribusi untuk menyiapkan santapan yang enak!
Acara sebenarnya sudah selesai sampai disini, tapi kami tetap berkumpul bersama sampai larut malam dengan ditemani alat Karaoke dari Andre, permainan ping-pong, 'hot seat' dan juga 'Werewolf'.
Ohyaa! Tidak lupa kami juga misa Paskah bersama di kemudian hari dengan Pater Fidelis, walau sedikit molor setengah jam, hehe.
Semoga kita bisa berkumpul bersama lagi di Paskah tahun depan lagi! Ciao!
THE WINNER!



Learn more »

Renungan Bulan April 2018

SABDA KASIH


“Sebab mereka tahu bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka; demikian juga ikan itu.” - Yohanes 21:1-14
Kita mengenal seseorang karena adanya relasi yang mendalam. Tanpa adanya relasi seperti ini, akan sulit bagi kita mengenal seseorang. Bisa saja kita mengenalnya pada level permukaan tanpa masuk lebih ke dalam pribadi orang yang tersebut. Tetapi kalau kita mempunyai kedalaman relasi dengannya, sisi luar dan dalam orang tersebut bisa kita kenal. Pada bacaan injil hari ini, para rasul mengenal Yesus yang bangkit lewat perjamuan bersama. Perjamuan bersama merupakan salah satu ungkapan relasi mereka dengan Tuhan. Relasi mereka menjadi akrab lewat pemecahan roti pada perjamuan bersama. Perjamuan bersama dengan Yesus mempersatukan mereka dan mengingatkan mereka akan keberadaan Tuhan Yesus. Saudara/I, semoga lewat doa-doa kita terlebih khusus lewat perayaan ekaristi, memampukan kita untuk mengenal Tuhan secara mendalam.
Learn more »

Renungan Bulan Maret 2018

YANG PALING BERHARGA


Baca: Ibrani 9:11-28

Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengurbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya untuk kedua kalinya bukan untuk menanggung dosa, tetapi untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia. (Ibrani 9:28)
Saat subuh, sebuah rumah kos di dekat tempat tinggal saya kebakaran. Para penghuni kos spontan bangun dari tidur karena kaget kamar mereka digedor warga, dan langsung menyelamatkan diri dan barang yang paling berharga. Ada yang menyelamatkan ijazah karena dia baru lulus kuliah. Ada yang menyelamatkan sepeda motor yang masih kredit. Ada yang menyelamatkan tasnya. 

Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda kalau ditanya apa yang paling berharga bagi dirinya selain nyawa. Apa yang paling berharga bagi Tuhan? Anda dan saya. Buktinya, Kristus adalah pengantara dari perjanjian yang baru. Semua manusia sudah berdosa dan upah dosa adalah maut. Sebelum Yesus menggenapi janji Tuhan, bangsa Israel turun-temurun sejak zaman Musa mengurbankan domba jantan dan anak lembu untuk mendapatkan pengampunan. Namun, setelah Kristus mengurbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang, tidak perlu ada kurban hewan lagi. Tuhan sudah membuktikan betapa Anda dan saya sangat berharga melalui pengurbanan Kristus. Jika kita saat ini merasa tidak layak karena berbagai alasan, ketahuilah hidup kita sangat berharga bagi Tuhan. 

Mungkin bagi beberapa orang, hidup kita sudah tidak berharga lagi karena kejahatan yang kita lakukan. Namun, saat kita mau datang kepada Kristus, mengakui segala dosa dan bertobat, Kristus memberikan pengampunan. Kita adalah milik Kristus yang sangat berharga. Pakailah hidup kita untuk memuliakan nama-Nya dan menaati segala perintah-Nya.


Yesus Kristus mengurbankan diri-Nya bagi kita yang sangat berharga bagi-Nya.
Sumber: www.renunganharian.net



Learn more »