Renungan Bulan Juli 2019


Kitab Suci dan Konstitusi


Pria cerdas-peserta termuda dalam pertemuan penting di bulan September 1787 yang amat menentukan sejarah Amerika Serikat itu-bernama James Madison. Ia mengerjakan banyak hal, mulai dari menggagas sampai dengan menyusun naskah. Selama lebih dari 100 hari ia merenung, membuat catatan, menulis, dan berbicara lebih dari 200 kali untuk menjelaskan prinsip dan pandangannya-yang kelak menjadi konstitusi negara Paman Sam.

Pria bernama Musa menempati peran istimewa dalam sejarah umat Allah. Israel yang dipimpin keluar dari Mesir belum paham apa artinya menjadi umat Tuhan. Tugas utama Musa dalam perjalanan di padang gurun yang penuh tantangan itu ialah sebagai peletak-dasar bagi hukum tertulis-yang kelak menjadi Taurat, hukum tentang bagaimana umat Allah harus hidup di hadapan-Nya. Pendakian naik turun Sinai dan pengasingannya 40 hari di puncak gunung membuktikan betapa seriusnya peran tersebut ia jalankan (ay. 18).

Pernahkah Anda menyadari betapa beruntungnya kita yang kini menggenggam Alkitab dalam bentuknya yang utuh sempurna? Dengannya kita punya landasan dan rujukan bagi hidup keimanan. Serentak sadarilah, kehadirannya sungguh berutang pada banyak penulis yang dengan serius melaksanakan tugas yang diembannya dari Tuhan. Semoga tatkala mengenang jasa mereka, kita lebih menghargai Alkitab-yakni dengan membaca, mempelajari, merenungkan, dan mematuhi pesannya.