MALAM INDONESIA KMKIKA


MALAM INDONESIA KMKIKA

Pada tanggal 8 Oktober 2015 KMKI Karlsruhe
mengadakan acara Indonesischer Tag (de:Hari
Indonesia) dengan dukungan dan bantuan dari
KHG. Acara yang bertempat di Saal KHG ini dibagi
menjadi tiga bagian, yakni Workshop yang
diadakan pada siang hingga sore hari kemudian
dilanjutkan dengan acara makan malam bersama.
Lalu dimulailah acara puncak dimana KMKI
menunjukan berbagai kesenian Indonesia.

Workshop yang diberikan ada dua yaitu,
memasak dadar gulung yang dipimpin oleh
Anderano Boris dan bermain angklung yang
dipimpin oleh Garry Ivanda. Workshop ini
ditujukan khusus untuk orang jerman dan orang
asing lain untuk meperkenalkan budaya Indonesia
lebih dekat. Workshop dengan total peserta 12
orang ini mendapat tanggapan positif khususnya
peserta wanita yang dengan semangat
mempelajari cara memasak dadar gulung. “ Wah,
ternyata cara memasak dadar gulung sangatlah
mudah dan mirip sekali dengan cara memasak
Pfannkuchen, hanya saja, untuk dadar gulung
diperlukan daun pandan dan serut kelapa untuk
isinya.”, tutur salah satu peserta. Hasil workshop
memasak dadar gulung dihidangkan sebagai
makanan penutup. Pada workshop Angklung, para
peserta diperboleh memilih not apa yang ingin
mereka mainkan dan dilanjuntkan dengan cara
memainkan angklung dengan baik dan benar,
seperti membaca notasi not angka, yang jarang
dipakai di Jerman. Lagu yang dimainkan adalah “I
Have A Dream”.

Pada acara makan malam, santapan yg disajikan
adalah nasi uduk, rendang dan gado-gado yang
sejak dulu sudah menjadi makanan favorit dari
KMKI karlsruhe. Hidangan ini mendapat respons
yang sangat positif dari semua tamu yang datang,
baik dari orang asing yang datang ataupun
teman-teman Indonesia yang juga ikut hadir di
acara tersebut. Setelah makan malam, Mikha
Fidelia Yusanda dan Fadly Kayo, selaku ketua
KMKI Karlsruhe, menyambut para tamu dan
memperkenalkan beberapa fakta tentang
Indonesia, seperti keadaan geografis, budaya dan
khususnya mengenai perbedaan agama di
Indonesia. Pada malam harinya juga ditampilkan
berbagai tari-tarian dan juga pertunjukan wayang
dalam bahasa Jerman yang menceritakan kisah
Timun Mas. Para peserta workshop angklung juga
turut memeriahkan acara dengan memainkan
lagu “I Have A Dream”. Sebagai penutup acara
seluruh hadirin diajak menari Sajojo bersama.