Renungan Januari 2018

Warisan Iman



Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang tinggal di dalam kita. - 2 Timotius 1:14


Ada berbagai bentuk warisan. Ada warisan yang bersifat kebendaan: rumah, tanah, harta, deposito, dan sebagainya. Ada pula warisan yang tidak terlihat: ilmu pengetahuan, pendidikan budi pekerti, teladan hidup, dan sebagainya.

Dalam bacaan hari ini, Rasul Paulus membicarakan warisan jenis yang kedua, yaitu warisan iman. Iman itu tidak terlihat, namun dampaknya terlihat dalam hidup seseorang. Iman mencelikkan mata kita sehingga menyadari bahwa keselamatan dan panggilan kita itu “bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman” (ay. 9). Iman menggugah kita untuk mengobarkan karunia Allah (ay. 6), hidup dalam kekuatan, kasih, dan ketertiban (ay. 7), serta tidak malu bersaksi tentang Tuhan (ay. 8). Paulus berdoa agar Timotius bertekun dalam kehidupan iman tersebut.

Iman dan dampaknya dalam hidup sehari-hari itu merupakan karunia dan karya Roh Kudus (ay. 12, 14). Namun, Tuhan dapat memakai seseorang untuk mewariskan iman tersebut kepada orang lain. Paulus melihat Timotius mewarisi iman dari ibunya, Eunike, yang mewarisinya dari neneknya, Lois (ay. 5). Iman Timotius juga semakin diteguhkan oleh ajaran sehat dan teladan Paulus (ay. 13). Sungguh suatu warisan yang teramat berharga!

Bagaimana dengan kita? Warisan apakah yang kita persiapkan bagi generasi yang akan datang? Apakah kita memprioritaskan pewarisan iman kepada mereka?

Warisan iman adalah warisan yang teramat berharga, bukan hanya untuk hidup sekarang, melainkan juga untuk kekekalan.
Sumber: renunganharian.net