Renungan Bulan Maret 2012
Halo
Teman2,
Yoh:
19:1-3 „Yesus dihukum mati“
Lalu
Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. Prajurit-prajurit
menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka
memakaikan Dia jubah ungu, dan sambil maju ke depan mereka berkata: „Salam, hai
raja orang Yahudi!“ Lalu mereka menampar muka-Nya.
Tafsiran:
Di
sini, Yohanes menekankan unsur-unsur penghinaan yang menggemakan sifat kerajaan
– suatu kerajaan yang memang benar-benar dimiliki Yesus, tetapi dalam tingkat
yang lain. Demikianlah, disebut unsur-unsur mahkota, jubah kerajaan, salam
sebagai raja. Ironisnya, demikian Yohanes mencatat, Ia yang demikian dihina
sebagai seorang raja, justru memang Dialah Raja sejati. Kenyataan inilah yang
ditekankan di sini, suatu ironi yang merupakan pusat teologis dan struktural
dalam pengadilan di hadapan Pilatus. (Diambil dari: Tafsir Alkitab Perjanjian
Baru)
Renungan:
Kalau
Tuhan Yesus begitu bahagia dan senang dalam karyanya di dunia ini, meskipun
sangat ironi di mata manusia biasa, yang dikarenakan kerjaanNya bukanlah dari
dunia ini. Sudah layaklah jika kita berbahagia dalam menghadapi
tantangan-tantangan di kehidupan kita masing-masing, karena mengikuti Yesus
bukanlah berarti beban bagi kita, karena Ia telah berkata kepada kita:
„Marilah
kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah
lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang
Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.“
Jika
Tuhan sendiri yang menjanjikan bahwa dengan belajar dariNya dan mengikutiNya,
maka beban kita di dunia ini akan menjadi ringan dan kita mendapat ketenangan
dariNya, kepada siapa lagi kita harus percaya selain kepadaNya? Percayalah maka
kita semua akan sembuh..! =)) (dari: Anson)
Salam
Sie.Liturgi
0 comments:
Kommentar veröffentlichen